Kamis, 22 Oktober 2009

Merangkai Langit kehidupan

Micha dan Arya, cinta di antara dua dunia. Cinta yang tumbuh dengan perbedaan yang begitu besar. Karena rasa cintalah, Micha nekat pergi dengan Arya agar tidak di jodohkan oleh orang tuanya. Karena Cinta pula, Arya menikahi Micha yang hanya di kenalnya dari situs chat dunia maya.

Perjalanan panjang dalam kehidupan mereka di lalui dengan penuh tawa, tangisan, dan airmata. Pertentangan dari orang tua, keadaan ekonomi, impian-impian yang ingin dicapai menjadi pelangi yang menghiasi langit kehidupan mereka.

Pernikahan sederhana terjadi, kehidupan dijalani, namun perpisahan sementara yang dijanjikan akankah tetap bertahan? Apakah keputusan untuk berpisah kota untuk mencari peluang hidup adalah keputusan yang salah? Egoisme dua anak manusia yang begitu kental akankah mampu memisahkan mereka?

Entahlah.... jalan hidup seperti apa yang akan mereka jelang berikutnya. Mampukah mereka mempertahankan cinta yang telah mereka miliki selama ini? Atau jarak yang membentang akhirnya yang mampu memisahkan dua hati yang begitu terikat?

(Novel yg masih dlm masa pembuatan ini mungkin akan masih byk perubahan yang terjadi sejalan dgn waktu dan ide yg tiba-tiba muncul saat menuliskannya....Di tunggu aja yah klo udah jadi :p......)

Rabu, 21 Oktober 2009

Ketika Cinta Sudah Tak Sejalan

"Ya udah... kita pisah aja. Kamu terlalu egois dengan pikiranmu sendiri."
"Siapa yang Egois?? Aku hanya mencoba menyatakan pikiranku kan ga harus selalu salah denganmu!!" teriakku
"Capek aku selalu mengalah terhadapmu. Sejak dulu aku selalu menuruti apa maumu? Apa-apa selalu kamu"
"Loh... aku cuma berusaha mengaturkan yang terbaik. Kamu kan sering berpikir secara teknik sehingga detil-detil penting gak pernah kau pikirkan. Apa salahnya sih, aku membantu kamu"
"Iya... tapi kamu selalu mau mengaturku!!!!" teriaknya dengan bentakan
"Susah sih... aku kan sering ngasih pendapat agar kamu bisa seperti orang lain. Kamu terlalu lambat ambil keputusan, atau kurang pertimbangan, atau terlalu santai. Salah banget yah aku berusaha mendorongmu agar bisa lebih giat, rajin dan mengejar semua ketinggalanmu."

Perkelahian dan debatan terus mewarnai hubungan kami akhir-akhir ini. Sepertinya hati kami masing-masing telah semakin berubah dengan beriringnya waktu yang hilang setiap ada pertengkaran. Entah kemana dua hati yang begitu saling mencintai? Apakah ikatan cinta yang menyelubungi hati kami selama ini telah terlepas? padahal begitu banyak badai yang telah kami lalui bersama. Telah banyak hujan yang kami terjang dengan saling memberi kehangatan.
Telah banyak pula perjalanan demi perjalanan yang kami lewati bersama dengan canda, tawa, tangisan dan kesedihan.
Aku mengenalnya sebagai sosok sederhana. Beda dengan teman-teman cowokku selama ini. Kesederhanaannya menghanyutkan aku begitu dalam sehingga pertentangan dari keluargaku pun dengan mudah kuterjang. Kehidupan yang terpurukpun pernah rela ku jalani agar demi bersamanya.
Kesederhanaannya, lemah lembutnya, keras hatinya semuanya berpadu dalam pesona cinta yang membuatku lupa segalanya. Dan ketika kudapati, sosoknya yang begitu menutup diri dari lingkungan luar, kekurang giatannya dalam mengejar impiannya, cepat menyerah dan begitu pasrah dengan apa adanya.... aku yang terlahir dengan sosok ambisius, yang selalu ingin berlari untuk lebih maju dari orang lain, yang selalu tak ingin peluang yang datang di depan mata terlewat, menjadi begitu bernapsu ingin mengubahnya menjadi orang yang dapat diandalkan.
Ide-ide dan pikiranku semakin sering bertolak belakang dengannya. Harapanku ingin membuatnya menjadi orang yang bisa dibanggakan tidak dapat memacunya untuk mengikuti langkah lariku. Idealisme yang terlalu kuat dan salah tempat menurutku yang selalu Ia pertahannya. Berprinsip hidup hanya untuk hari ini dan jika habis baru cari lagi sangat berbeda dengan prinsipku yang berpikir sepuluh atau jika bisa seratus langkah ke depan dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Begitu banyak perbedaan yang mendasari sejak di awal hubungan kami. Tapi berkali-kali kami berhasil melaluinya. Sedikit demi sedikit membangun jembatan agar jurang perbedaan itu dapat dipersempit dan dengan mudah dilalui. Hangatnya cinta mungkin ikut membantu semuanya begitu mudah kami lalui bertahun-tahun.
Tapi semakin hari, waktu demi waktu yang sudah terlewati. Cinta itu semakin tak sejalan. Benarkah sudah tak ada cinta lagi di hatiku untukknya seperti yang selalu ia teriakkan kepadaku.
"Kamu selalu mikirkan dirimu sendiri. Selalu sibuk dengan hatimu! Mana pernah kamu peduli pada perasaanku! Aku? Dihatiku selalu ada kamu, tapi sepertinya di hatimu tak pernah ada aku, sehingga kamu tak pernah memikirkan bagaimana perasaanku," tuduhnya.

Ah... mana kau tahu hatiku yang sebenarnya. Dalam marahku, dalam sedihku, dalam segala hal yang kulakukan. Tak pernah sedikitpun kau berlalu dalam pikiranku. Bagaimana aku selalu mencemaskanmu, bagaimana aku selalu berusaha membantumu walau hanya hal kecil yang kumampu.
"Huh! Aku ini hanya suatu obsesi bagimu. Entah apa yang ingin kau tunjukkan begitu sangat kau menekanku seperti ini. Tak ada cinta dalam hatimu. Hanya obsesi untuk memiliki sebuah boneka yang bisa kau atur sesukamu!!" Teriak yang begitu menyakitkan hatiku.

Dalam lelahku, dalam emosi jiwa yang begitu terkikis saling menyakiti dengan kata-kata. Benarkah aku bertahan dalam keadaan seperti ini hanya sebagai suatu obsesi? Kurenungkan terus kata-kata itu dalam setiap detik kesendirian yang kulewati. Tidak!! Kau bukan obsesi! Kau adalah belahan jiwaku. Dan aku mencintaimu dengan segala keinginan untuk menggantungkan masa depan agar dapat merangkai kehidupan bersama yang indah.
Mana mungkin kau sebuah Obsesi, jika begitu banyak gelora badai dan hujan yang dapat kelalui untuk terus berharap suatu hari aku dapat menunjukkan kepada keluargaku. Kamu yang aku cintai bukanlah orang yang salah untuk mendampingiku sampai kumati.

Yah... Benarkah cinta ini sudah tak sejalan. Tak bisakah disetiap persimpangan yang kita lewati, kita berhenti dulu sejenak untuk saling memeriksa diri dan menyatukan perbedaan. Tak kah cinta yang begitu kuatnya yang menjaga hati kita berdua selama ini bisa menyatukan jalan yang berbeda yang ingin kita tempuh?

Ketika cinta sudah tak sejalan...... apakah harus sebuah perpisahan dengan perasaan menyakitkan yang terpilih. Atau masih adalah di suatu tempat diluar sana, ketika cinta sudah tak sejalan tapi dengan kekuatan cinta itu sendiri akan tetap menyatukannya kembali dalam gandengan hati untuk menggapai rangkaian mimpi yang tlah tersulam begitu lama.

Ah entahlah.... mungkin persimpangan jalanku kali ini benar-benar membuat cintaku juga benar-benar tak sejalan lagi....

(c) Cha, 22 oktober 2009
sad day ini my life....

Selasa, 20 Oktober 2009

Haruskah Ku Menyerah

Jalan ini begitu melelahkan
Terjal dan berbatu ini begitu susah terlewatkan
Rintangan demi rintangan menghadang
Sungguh susah kuseretkan langkah

Permintaan demi permintaan
Tolakan demi tolakan sebagai jawaban
Kata tunggu bagai tak bisa tertepati
Melukai hati kecil yang entah apa sudah mengerti

Pandangan mata kecewa
Tangisan tertahan terhias tawa
Aku tau kau berusaha mengerti...
Aku tau kamu berusaha memahami
Aku berjuang sendiri

Haruskah ku menyerah?
Haruskah aku terdiam pasrah?


(c) Cha, 21 Oktober 2009

(Note: sepertinya aku tak tega menyerah hanya untuk meruntuhkan hati kecil
yang menggantungkan harapannya di tanganku. Kala ku dengar kau puji aku di sela2 kau membantuku
"Ibuku Hebat......" serasa aku ingin menggapaikan bulan untukmu. Serasa seluruh dunia, ku ingin tahu, betapa aku ingin memenuhi segala impiannya.... Walau dengan tanganku sendiri, dengan tetesan keringat dan airmataku....)

Senin, 12 Oktober 2009

Tak tergapai

Aku tak mngenalmu. Aku tak prnah bjumpa dgnmu. Tp seolah aku mengenalmu. Tawamu. Candamu.
Suaramu.
Memenuhi sluruh relung rinduku.
Menghiasi mimpi tak bkesudahan akan kbahagiaan.

Tp kau adalah kabut alam. Dgn cpt kau hilang thembus penghalang.

Tanganku tak sanggup tuk meraih. Dayaku tak sanggup tuk mengejar. Sberapapun kuat kuingin mendapat. Sberapapun kencangku berlari.
Kau trs blari. Meninggalkan jejak2 bisu tnpa jawaban. Meninggalkan bayang knangan yg nyaris tiada.
Aku menginginkanmu. Tp kau tak tgapai

Minggu, 11 Oktober 2009

Badai

Dlm angin kau datang... Melewatiku
Lalu menghilang
Dalam hujan kau datang, tinggalkan titik2 air basah mengenaskan.
Dalam malam kau datang, gelap tak berbayang.
Dalam petir kau datang, menyambar, menyakitkan.
Kau adalah badai, sekejap menghilang, mengakhiri dgn tangisan dan menyambar menyakitkan.

Aku membenci badai. Dan aku bencimu!!!


@cha,
sept 8,2009

Sabtu, 10 Oktober 2009

Tanpamu

Tanpamu....
Smua kata menjadi tiada.
Smua rasa jd hampa.
Debatan tinggal gelora...

Tak ada lg belaian mesra. Tak ada rengkuhan tgn penghapus airmata.

Pelukan hangat tinggal bayangan penghias lara.
Sandaranku hilang entah kmana...

Aku tanpamu bukan apa-apa.
Aku tanpamu penuh selimut luka.
Tarian menyayat mengiris nadi krinduan raga...
Tangisan merindukan canda.

Tnpamu...
Kuatkah kujalani asa. Lalui jalan2 panjang lewati berbagai masa...

Cinta...
Aku tanpamu, penuh dahaga....

(c) cha.. 10-10-09

Jumat, 09 Oktober 2009

Tarian Hujan

Tangisan hati menari dlm hujan.
Kukira dlm hujan airmata tak berasa.
Kukira dlm hujan rasa sakit takkan terasa
Tnyata dlm hujan aku tpuruk dlm asa

Bkali2 dlm hujan, kau kenalkan tawa.
Dlm hujan pula, pjalanan jogja - sby kau nyatakan cinta.

Kini dlm hujan aku terluka. Serpihan tangisan ttp ingin merajut kata

Aku tak ingin hujan bhenti. Biarlah dlm tarian hujan ini asa ku bawa mati...

Tarian hujanku takkan pernah bhenti.
Krn disini aku merasa terus kau temani.

(c) cha
You are the best i ever had.

Cha...yang....

dalam diam ku menangis tertahan
dalam diam ku rindu tak terungkap
dalam diam ada cinta yg membiru
dan dalam diam ku bukan berarti tak tahu apa
yg kamu lakukan dalam diam dan kebisuan

ingin ku lari dari bayang wajahmu
ingin ku membenci dirimu
tapi yg terjadi adalah sebaliknya
smakin ku membencimu,smakin dalam rasa cinta
dan kenyataan ini bgitu menyiksa ku

mungkin smua ini karena adanya kehadiranmu
yg tanpa sengaja dapat slalu indahkan seluruh hari-hari ku
ktenangan jiwa mu adalah ketegaran dlm tiap langkah ku

diri ku bagaikan debu yang ditiup oleh angin
tanpa bisa melawan
diri ku bagaikan sebatang kayu
yg apabila dibuang dalam sungai
diri ku kan hanyut terbawah arus

stiap malam berlalu sll saja tak pernah tersenyum
ingin ku menghantarkan mimpi indahmu
mata ku terpejam, hatipun menangis
menantikan dirimu didalam kesunyian malam

kau hadir disaat hati ku sepi
kau bawa sejuta pesona
setelah kuhanyut dalam pesonamu
baru ku sadari kau juga bawa sejuta siksa

seakan bibirmu bicara
yg tak mampu tuk berkata
jangan biarkan ku tersiksa
merintih tak berdaya diantara kesan senyummu

setiap malam dipenuhi penyesalan dan kecewa
ingin ku akhiri langkah yg tersiksa
biarlah semua terbang dgn belas keujung dunia
ku ingin duniaku sll terbebas dari pertanyaan
pahitnya kenyataan terus menghujam

ketika hatiku tak mampu
membayangakn rasa diantara kita
ditempat yg sunyi ini kau genggam jemari tanganku
menatap mentari yang tenggelam...........

dalam diam kuberharap
kan datang suatu keajaiban
yg mmbuatmu merasakan bahwa bulan&bintang
bisa mencatat sebuah kerinduan

saat mulutku hrs terbungkam
saat kakiku hrs telanjang
dan saat kakiku hrs dibelenggu
kuingin ada keajaiban
dalam diam dan kebisuan

ku ingin kau tahu
hatiku sepi tanpamu
hatiku layu tanpa siraman kasihmu
senyummu rapikan serpihan hatiku
dekapanmu meneteskan sejuk dihatiku
ku tak ingin kita malu
pada bulan dan bintang itu

karena ku tlah berjanji
bahwa diam adalah cinta sejatiku
ku ingin kau tahu
dalam diam ada namamu
dalam diam ku slalu mengingatmu
dan dalam diam ku kan slalu setia......padamu

cinta didunia ini bagaikan batu
yg apabila ditumbuhi akan cepat rapuh & memudar
cinta tak slamanya memiliki
tetapi hati akan dapat tersentuh
oleh orang yg suci dan tulus seorang insan manusia

tetes air mata ungkapan galaunya hati
indahnya rasa kebersamaan bersamamu
ku yakin rasa ini tak akan pernah padam
dalam rindu yg slalu mempersatukan kita

cha...yang....

(Kredit to Punto Wicaksono
Orang yang pernah menciptakan puisi terindah untukku.
Tapi takdir menentukan lain... aku tak kan pernah bisa memilikinya
sampai akhir nafas seperti yang di janjikannya padaku.)

Kau dan Aku

kau.. aku..
Tak lagi terjalin asa yg sama
Sgala perbedaan tak lagi tersembunyi

kau... aku...
Ada jarak yg membentang
Memisahkan jiwa dan hati tak terengkuh
Kian ku sadari...
Smakin jelas dan nyata

Cinta ku yg begitu dalam
tersirat tak ayal lagi
hatiku bercerita kosong.. hampa..
diam dlm bisu yg berkepanjangan

kau... aku...
apa harus begini adanya?
Mengapa jalan kita tak lagi setujuan
kenapa terlalu terjal tuk diarungi berdua
benarkah terlalu sempit tuk dilewati bersama
apa mungkin memang harus begini adanya?
kau... aku..
asa itu hilang
haruskah tak perlu saling memiliki???

T_________________T

Senin, 05 Oktober 2009

Tessss.......tessss....

kaya gini chaaaa........?

bagus ga...?

:p