Jumat, 07 Mei 2010

Why This Love Is So Much Pain?


Kenapa semua terasa begitu menyakitkan? Kenapa mencintaimu penuh rasa sakit seperti ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi dalam hubungan kita ini? Kenapa semua menjadi berubah? Kamu yang sekarang tidak menyayangiku sepenuh hati seperti kamu yang dulu. Kamu yang sekarang tak lagi menomorsatukanku dalam segala bidang hidupmu. Dan hari ini aku sadar. Aku bukanlah bagian dari keluargamu. Entah budaya kita kah yang berbeda. Entah adat istiadat kita tak sama. Tapi aku merasa, aku tak dianggap sebagai bagian dari keluarga hingga dalam acara pernikahan adikmu, aku hanya seorang tamu yang sebenarnya tak diundang tapi memaksa untuk tetap datang.

Aku kecewa. Sungguh sangat kecewa. Aku merasa sakit. Sungguh sakit sangat.

Berusaha untuk terus bertahan memilikimu. Berusaha untuk masuk kembali dalam hidupmu seperti dulu di masa-masa lalu yang menjadi milikku. Tapi sekarang semuanya telah berubah. Kamu tak lagi seutuhnya milikku. Kamu tak lagi sepenuhnya milikku. Kamu semakin menjauh dariku. Kamu semakin lelah menghadapi mauku. Semuanya sudah berubah. Laki-laki yang begitu mencintaiku dulu sekarang telah tiada. Menghilang entah kemana. Kamu bukan lagi tusku yang selalu mencintaiku, menyayangiku dan menjadikanku bagian hidupmu. Kamu sungguh bukan Tusku yang selama ini kumiliki.

Ternyata mencintaimu akhir-akhir begitu melelahkan. Begitu menyakitkan. Begitu membuatku tak mampu lagi berharap. Begitu membuatku tak tahu lagi apa yang sebenarnya aku inginkan. Sekarang kamu tak lagi peduli akan keinginanku. Kamu tak lagi peduli bagaimana perasaanku. Yang kamu inginkan hanyalah aku yang memenuhi semua maumu. Aku yang memenuhi semua inginmu. Aku yang selalu mematuhi apa yang kau katakana agar aku tak pernah kehilangan dirimu. Tapi semakin hari aku semakin lelah. Sangat lelah. Menggapaimu membuat seluruh tenagaku hilang perlahan. Mengharapkanmu seperti menggapai rembulan yang sejak dulu ku jangkau namun tak jua dapat kuraih.

Aku sungguh lelah.

(c) Cha, banjarmasin, 07 Mei 2010

0 komentar:

Posting Komentar