Kamis, 22 April 2010

Galau Hati

Dalam segala kegalauan hatiku.
Dalam segala renungan panjangku.
Aku terpuruk dalam sepi.
Rasa sepi yang begitu menyiksa.
Rasa tercampakkan ini begitu menyakitkan.
Asa itu pergi entah kemana.
Seperti kamu yang semakin menjauh dariku.

Kenangan indah mengabur tertutup kabut.
Dan kau turut bersamanya…
Menghilang perlahan namun tetap terasa.
Dan aku bagai daun yang berguguran tertiup angin senja.
Melayang-layang tak tentu rimba,
Karena kau lepaskan pegangan tanganmu dariku.

Entah apa yang sebenarnya kau cari.
Aku berusaha mengerti namun tetap saja tak mengerti.
Aku berusaha memahami walau kau tak berusaha ikut memahami.
Tak tahu apa yang harus kulakukan.
Tak ada lagikah aku di hatimu?
Tak sama lagi kah rasamu seperti rasaku… atau rasa kita yang dulu pernah sama sudah menghilang entah kemana….

Kusadari aku tidaklah sempurna.
Kusadari mungkin aku tak bisa menjadi seperti yang kau minta.
Sekuat apapun aku ingin memenuhinya….
Selalu kurang saja di matamu.
Selalu saja salah karena tak seperti yang kau mau….

Cinta itu sebenarnya apa?
Aku menjadi tak mengerti adakah sebenarnya cinta di antara kita?
Bukankah cinta penuh dengan segala rasa?
Bukankah cinta itu saling peduli?
Bukankah dengan cinta perbedaan pun menjadi sama….
Jika memang ada cinta, pergi kemana sekarang cinta?
Menghilang kemana cinta itu?

Aku ingin mencarinya….
Tapi aku tak tahu kemana harus mendapatkannya.

Katanya cinta itu ada di dalam hati.
Sejak kutahu itu… kutitipkan hatiku yang penuh dengan cinta kepadamu….
Kenapa kau kini menjauh dariku?
Dan kenapa hatiku juga kau bawa pergi?

Sekarang bagaimana aku melanjutkan hidupku tanpa hati?
Bagaimana aku melanjutkan hidupku tanpa kamu yang pernah begitu mencintaiku

Sekarang semuanya begitu hampa. Sekuat tenaga aku menata. Sekuat tenaga kutahan rindu yang menyiksa. Segala cara kualihkan tentangmu yg selalu bermain di pelupuk mata.
Tapi aku tak bisa…
Bagaimana caranya aku menghilangkanmu jika ternyata kmu sudah menjadi nafasku.
Bagaimana caranya aku melupamu jika aku hanya ingin hidup di dunia yang ada kamunya.
Sekuat apa aku harus berusaha jika kau terus bermain dalam setiap nafas yang terhela…
Jika… Aku adalah kamu. Dan kamu adalah aku. kenapa perlahan kau bangun batas itu.
Batas yang membuat kita kembali menjadi dua… bukan lagi satu…..

Aku ingin tahu… bagaimana kamu hidup tanpa mengingatku…?
Aku sungguh ingin tahu bagaimana kau melewati harimu jika mengingatku saat ada kata sempat?
Bagaimana caranya???
Bisakah kamu memberitahuku?
Dalam diam ku menunggu… menunggu saat-saat kau kembali ingat padaku.
Menunggu yang begitu sepi dan menyesakkan.
Menunggu dalam rindu dan pilu yang menjadi satu…
Aku sungguh lelah menunggu kalau akhirnya hanya tangis yang datang menyapaku.

Kenapa cinta begitu penuh rasa sakit seperti ini?
Kenapa rindu tak berbalas hampir membuatku mati?
Kenapa rindu ini menjadi setengah mati…..

Kini jauh sudah kujalani kisah cinta kita yang menjadi penuh duri…
Kini kuhancur dan rapuh….Aku tak yakin lagi ada cinta di dunia ini
Hari-hari kini kulalui dalam sunyi….
Tanpa mimpi dengan seribu tanya sesaki sudut hati

Masihkah ada cinta dihatimu?
Tak dapatkah kau tulus mencintaiku?
Tak dapatkah kau menyayangiku?
Tak dapatkah kau pahami sedikit saja inginku?

Atau kau akan tetap terus melangkah pergi.........
Dan membiarkanku terbiasa dalam sepi.


(c) Cha, 22 April 2010
Ketika kau tak lagi peduli lagi padaku
Ketika saat sempat saja kau cari aku
Dan aku mulai menyelam dalam rindu
perlahan melayang bagai debu

1 komentar:

ilulchan mengatakan...

ni cerpen apa pusisi, tp kok kaya ga ada alur critanya!

Posting Komentar