Senin, 07 Desember 2009

Aku Yang Hebat….. Segera Menjadi Penulis Sukses

Orang hebat adalah orang yang bisa survive berusaha dalam hidup (in positive ways) padahal himpitan kesulitan mengapit di kiri kanan hidupnya. Dia tak pernah menyerah.
(Devi Eriana Safira, dari Facebook, Hal 16 Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat)


Aku hebat? Jelassss…. Bagaimana aku bisa mengarungi jejak-jejak kehidupan jika aku tidak begitu hebatnya? Aku benar-benar hebat, karena itu sampai hari ini aku ada. Mungkin kalian perlu mengenalku dengan lebih baik agar kalian tahu sebentar lagi aku akan menjadi Penulis Sukses. Penulis dengan ratusan ribu cerpen yang tersebar di seantero jagat dunia permediaan. Penulis fiksi yang akan duduk sejajar dengan Agnes Jessica penulis favoritku atau seperti Bpk.Alm Pramudya Ananta.T yang buku Tetraloginya membiusku begitu dasyatnya.

Dari kecil aku sangat suka membaca. Berbagai macam buku, majalah sampai koran lokal di kotaku kulahap habis. Belum lagi buku-buku pelajaranku pun termasuk dalam daftar buku yang wajib kubaca. Jika sehari saja aku tak membaca, aku tak akan bisa tidur lelap di malam harinya. Hingga sekarang kebiasaan membacaku tak pernah hilang. Malah jika ada uang lebih, aku lebih suka uang itu dipakai untuk membeli buku daripada dibelikan alat make up atau baju. Koleksi bukuku beragam. Mungkin sudah ada hampir 1000 judul buku jika dikumpulkan. Sayang, ketika terjadi perpisahan dalam rumah tanggaku yang kusesalkan adalah tidak semua koleksi bukuku itu dapat kubawa serta. Hanya sebagian kecil buku yang kusuka yang bisa kubawa. Saat itu yang kutangisi adalah aku kehilangan buku-bukuku, bukan kehilangan seseorang yang pernah ada menyertaiku.

Dari kecil ada kebiasaan yang sampai sekarang tak bisa kuhilangkan. Aku sangat suka menulis buku harian. Segala hal yang terjadi dalam hari-hariku akan kutuliskan dalam berlembar-lembar kertas. Selain itu, dalam berkomunikasi aku lebih bisa menceritakan apa yang terjadi melalui tulisan. Susah rasanya jika harus bercerita secara lisan. Menulis puisi sering kulakukan di halaman belakang buku pelajaranku. Bahkan ketika kehancuran saat harus menghadapi sidang perebutan hak asuh anak, hanya menulislah yang masih membuat pikiranku tetap waras :p

Namun akhirnya karena kesibukanku yang harus menghidupi seorang anak dan menghidupi diriku sendiri, aku hanya dapat menulis di buku harian saja sesaat sebelum aku jatuh tertidur. Aku hidup dari satu rumah kost ke rumah kost yang lain. Dari satu kota ke kota yang lain untuk mencari peluang kehidupan yang lebih baik. Tekanan hidup yang harus kulalui membuatku nyaris melupakan satu-satunya kesenanganku yaitu menulis. Untungnya…. Aku masih dapat meneruskan kebiasaan membacaku dengan menyewa novel dipersewaan dekat tempat kostku.

Bulan Agustus 2009, setelah 6 tahun aku melanglang buana tak jelas mencari jati diri yang kuinginkan, aku disuruh pulang ke Banjarmasin oleh orang tuaku.

“Lebih baik kamu pulang, buat apa kamu paksakan hidup di Surabaya jika keadaanmu sangat memprihatinkan seperti itu. Berusaha keras mencari uang tapi anakmu yang kamu titipkan di sini kekurangan kasih sayang, maka semua yang saat ini kamu perjuangkan akan sia-sia.” kata-kata ayahku membuka pikiranku.

“Apa yang akan kulakukan disana? Tetap saja aku harus bekerja, pa.”

“Belajarlah berwiraswasta sehingga banyak waktumu yang bisa pula kau manfaatkan untuk anakmu dan hal-hal yang berguna untuk dirimu sendiri.” kata-kata ayahku inilah yang terus menjadi pikiranku hingga kakiku menjejak di Kota Banjarmasin.

Hampir selama bulan Agustus 2009, bulan pertama sekembalinya aku di Kota Banjarmasin, tak ada hal yang bisa kulakukan. Di waktu anakku telah berangkat ke sekolah, aku menghabiskan waktuku dengan browsing di warnet dekat rumahku, mencoba mencari peluang bisnis apa kira-kira yang bisa aku terapkan di Kota Banjarmasin ini. Diwaktu luangku yang lain, yang begitu banyak saat itu, aku mulai lagi mencoba untuk menulis. Ratusan artikel tentang menulis kulalap habis. Teori-teori kepenulisan kubabat juga. Namun jika hanya membaca saja tetapi tak pernah menulis, maka artikel dan teori itu tak akan pernah berguna. Dan mulailah aku menulis. Bukan hanya menulis buku harian, tapi aku mencoba menulis novel dan beberapa cerpen. Namun aku belum punya keberanian untuk mengirimkannya ke media. Aku hanya menyimpan tulisan-tulisan itu di harddisk computer, penghias Flashdisk dan di buku-buku tulis.

Orang hebat adalah orang yang yakin Tuhan selalu bersamanya, dalam kondisi apapun, baik senang maupun susah ( Laura Khalida, Penulis )

Doa dan harapanku mulai terkabul satu persatu. Tuhan itu tidak buta. Tuhan juga tidak tuli. Dan Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik yang bisa kulakukan. Kepercayaanku bahwa Dia akan memberikan aku yang terbaik tak sia-sia. Disuatu hari kala aku browsing, Tuhan menunjukkan bahwa usaha telur asin berprospek bagus. Hal ini di tunjang dengan fakta bahwa Banjarmasin adalah salah satu penghasil telur bebek di Indonesia. Ketika kubicarakan dengan ayahku, ternyata ayahku sangat mendukung usaha ini dengan pertimbangan walau untungnya tak terlalu besar tapi pangsa pasarnya sangat besar. Mulailah aku memproduksi telur-telur asin dan menjualnya. Di kala senggang, kuhabiskan waktuku dengan menemani anakku belajar dan bermain serta membaca berbagai bacaan, menyewa novel, dan menulis apa saja yang dapat kutulis.

Tanggal 24 Agustus 2009, aku melihat Bentang Pustaka mengadakan Lomba Penulisan “Sail Your Hope” yang berkaitan dengan peluncuran novel terbarunya Dewi Lestari. Aku menuliskan Harapanku dan mengirimkannya dalam kompetisi ini. Sejak itu pula, aku yakin, jika aku tak pernah mencoba, maka aku tak akan pernah tahu penilaian sebenarnya tentang karyaku. Akhirnya karyaku ikut dalam kompetisi tersebut. Tahu kah kalian? Ternyata aku benar-benar hebat. Namaku tercantum di 20 pemenang harapan II dan mendapatkan kaos.

Tanggal 13 September 2009, disaat berselanjar di dunia maya. Aku menemukan website http://www.belajarmenulis.com . Inilah pertama kalinya aku mengenal nama Bang Jonru yang profilnya dapat dilihat melalui Facebook di http://www.facebook.com/jonru2. Berbagai artikel disana kubaca dan akhirnya mataku tertuju di sebelah kanan atas halaman dimana ada Form Kursus Menulis Gratis selama 9 minggu dengan menerima 1 email berisi modul setiap minggunya. Dengan semangat membara aku langsung mengisi form tersebut karena aku merasa sekali lagi Tuhan membuka mataku dan menunjukkan jalan. Dan hari itu juga aku menerima email pertama dari 9 email yang dijanjikan. Tahu tidak judul email pertama itu? Judulnya adalah : Monica Memang Penulis Hebat. Sedikit kutipan dari email itu adalah :

Dengan mengikuti newsletter ini, Monica sudah punya KEYAKINAN bahwa Monica akan bisa menjadi PENULIS HEBAT. Keyakinan adalah salah satu modal menuju sukses. Karena itu, Monica harus tetap semangat! Dan jangan lupa, Monica harus bekerja keras dan tekun untuk meraih impian tersebut.

Keinginan untuk menulis semakin membara. Aku langsung mendownload materi dari email pertama itu untuk kupelajari. Dan aku terus menulis. Apa saja yang bisa kutulis akan kutulis. Sejak itupula aku selalu menunggu dengan rasa tak sabar email-email berikutnya yang ditulis oleh Bang Jonru. Selama 9 minggu newsletter itu terus datang menemaniku dan semakin menguatkan keinginanku untuk terus menulis.

Dan lagi-lagi aku termasuk dalam pemenang Harapan II dengan kompetisi yang sama namun di adakan oleh Tabloid Nova. Tuhan…. Inikah jalan yang akan kulalui dengan petunjukMu?

Tanggal 17 November 2009, aku dikenalkan oleh newsletter Bang Jonru ke http://www.penulishebat.com karena katanya Bang Jonru punya sebuah “obat” yang bisa menghilangkan rasa minder, tak percaya diri, berbagai alasan yang membuat kita tak bisa menulis serta mental tempe yang begitu lemahnya ketika menghadapi penolakan atas karya-karya kita. Obat itu berupa sebuah buku yang berjudul Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat.

Dengan mengunjungi website penulishebat, kita bisa mendapatkan 3 bab (25 halaman) gratis dari Buku Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat. Aku langsung mendownload ebook gratis tersebut. Dalam buku sample ini dibahas masalah Mindset dan Motivasi yaitu bahwa hanya penulis yang hebat yang akan menjadi penulis yang sukses. Penulis yang sukses adalah penulis yang tangguh dalam berjuang mewujudkan impian sebagai penulis sukses. Pada Bab 11 yang berjudul “Inilah Racun-racun yang Harus Kita Hilangkan” pembahasan terpotong. Aku penasaran akan kelanjutannya. Padahal di daftar isi dari buku Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat itu ada banyak artikel yang ingin kubaca secara lengkap seperti pada Bab IV : The Law of Attraction dan Bab V: Kiat Penulisan, termasuk cara-cara menembus media dan menerbitkan buku.

Karena aku ingin menjadi Penulis yang Sukses, maka aku harus mendapatkan buku Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat ini dan membacanya secara lengkap. Dan aku melihat PENAWARAN MENARIK. Buku ini berbentuk ebook karena itu berharga hanya Rp.49.500,- dan mendapatkan beberapa bonus yaitu setiap pembeli ebook ini akan mendapatkan voucher diskon Rp.200.000,- dari SMO (Sekolah Menulis Online). Wow… cita-citaku sejak ikut newsletter belajarmenulis.com adalah dapat ikut belajar di SMO. Benar-benar bonus yang sangat menggiurkan dan menguntungkan. Apalagi katanya, Rp.200.000,- itu adalah diskon terbesar yang pernah diberikan oleh SMO. Dan dengan diskon sebesar itu akan mudah bagiku mengumpulkan uang untuk ikut salah satu kelas menulis di SMO.

Akhirnya dengan giat aku mengumpulkan uang. Aku harus menjual lebih banyak telur asin lagi sehingga sebagian keuntungan yang tak seberapa tersebut dapat kusisihkan untuk membeli ebook ini. Akhirnya pada tanggal 3 Desember 2009, aku telah dapat mengumpulkan Rp.49.500 tersebut dan langsung kutransfer. Waktu yang sangat sempit dengan jarak pengumpulan karya tulisku ini. Tanggal 3 Desember itu pula aku langsung mendapat konfirmasi dari Bang Jonru melalui Facebook dan malamnya aku sudah dapat membaca keseluruhan dari Buku Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat.

Oh iya, ternyata setelah kubaca lebih teliti, dengan aku membeli Paket II dari paket ebook yang tersedia, aku mendapatkan modul ekslusif gratis loh dari SMO, di daftarkan ke Kelas SMO Free Trial, mendapatkan bimbingan karir di bidang penulisan yang berlaku seumur hidup. Bimbingan karir inilah yang kuperlukan agar bisa menjadi penulis yang hebat. Untunglah aku sudah mendapatkan ebook ini, karena jika aku membeli buku versi cetaknya, pastilah harga bukunya jauh lebih mahal dan aku tidak mendapatkan semua fasilitas ini.

Untuk mendukung cita-citaku menjadi seorang penulis, di Facebookku, aku mulai menjalin pertemanan dengan beberapa penerbit nasional untuk mengetahui perkembangan dunia buku saat ini. Dan aku juga menjadi Fans Penulis Hebat di http://www.facebook.com/penulishebat karena disana pastilah banyak penulis-penulis senior dimana aku bisa menimba ilmu. Sayang aku tak punya twitter, padahal penulishebat juga dapat ditemui di http://www.twitter.com/penulishebat.

Aku benar-benar ingin berkarir sebagai penulis. Karena dengan menjadi penulis, aku tetap dapat menjalankan usaha telur asinku, mengawasi perkembangan anakku, dan melakukan hal-hal yang kusenangi yaitu membaca dan menulis…. Yah selain itu semua, aku ternyata juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dengan menulis yang nantinya dapat kugunakan untuk pendidikan anakku satu-satunya. Aku yang sudah hebat harus menjadi Penulis Hebat yang Sukses.

Penulis sukses adalah akibat dari penulis hebat. Penulis sukses pasti berawal dari penulis hebat. Bila anda bukan penulis hebat, atau bila anda punya masalah dalam hal motivasi, rasa percaya diri, semangat juang untuk meraih sukses, maka jangan harap anda jadi penulis sukses……. ( Hal 14, Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat)

Bila hendak menjadi penulis sukses, Anda harus menjadi penulis hebat terlebih dahulu. Artinya : untuk mewujudkan impian sebagai penulis sukses, Anda harus membekali diri dengan berbagai macam soft skill…… (Hal 15, Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat)

Note :
- Karya ini aku buat untuk di ikutkan pada Lomba Menulis "Saya Ingin Menjadi Penulis Hebat!"

0 komentar:

Posting Komentar